The Mirror of My SouL

Blog ini dibuat sebagai media sharing puisi kepada khalayak luas, semoga bisa menjadi inspirasi bagi setiap yang membacanya. PeaCe!!

Tuesday, January 30, 2007

Gerangan Langit

Langit menangis, membasahi bumi yang compang camping.
Matanya kaburkan langit, jiwanya kemarau.

Aku adalah langit.
Yang akan menangis sepanjang tahun.
Memandang kanak-kanak tumbuh kurang gizi.
Membiarkan kanak-kanak menjadi penjagal.
Menghitung masa depan dengan nafas terpenggal,
dan suara bisu.

Jakarta, January, the end, 2007

Wednesday, August 23, 2006

Lelakiku


Jalaluddin Rahmat Kusairi,
dengan mata telaga
melambai-lambaikan masa depan
di bibirnya yang mungil.
Jiwanya seluas samudera,
hatinya melati.
Tangannya, membelah angkasa.
Menjunjung segala kebajikan.
Amin.

Sunday, August 13, 2006

MoNyET

Cintaku menjadi monyet
menggelantung di pohon
nanar memandangi tatapan jengah
orang orang yang sibuk menggunjing

Cintaku menjelma monyet
yang menjangkiti manusia dengan
berbagai penyakit menular, siap
mematikan pencakar langit yang angkuh

Monyet-monyet pun lahir
dari rahim yang biru
percintaan haram, menebar
kematian ke segala penjuru mata angin
meniupkan virus virus, mencekik tenggorokan
lalu muntah darah.

Orang orang mati karena cintaku,
dan aku mengubur mereka
di dalam peti, berplastik terkemas
dengan segel tembaga.

Thursday, August 03, 2006

BuZZ!!

lelaki itu akhirnya menoreh percakapan, setelah
ribuan kata-kata telah dituangkan perempuan sedih
lewat gulungan kabel di bawah tanah,
lewat seluler, bahkan
lewat jari-jarinya yang maya.

perempuan sedih, bertanya-tanya
'apa yang salah?'
'bukankah nama kita nyaris berikat di depan altar?'
'bukankah aku mulai menyisipkan rindu di setiap
doaku tentang mu?'
perempuan sedih lalu berlari, mengejar dengan berpuluh-puluh huruf
tiba-tiba 'BuZZ' menyentuh selularnya

tubuhnya gemetar, jiwanya runtuh, matanya tsunami

'aku memang tak seindah itu,
tubuhku tak semampai laksana barbie
kulitku tak seputih jiwa, mengapa kaubiarkan
aku berdiri menunggu, jika kau tak pernah
akan tiba di hadapanku?'

perempuan sedih kembali menyisipkan doa,
semoga 'kau mati saja dalam damai'

: dedicated to a beautiful friend of mine

Sunday, April 23, 2006

Menanti Sabrina

Menantimu adalah:
kegelisahan sesak yang dimuntahkan awan,
menuntun kornea agar tetap terjaga,
merasaimu menari diiringi degupku
yang gugup gagap membayangkan esok hari.

Jariku ngilu menghitung detik detik,
menanti anugrah terbesar dengan getar,
pakaianmu telah kuseka dengan doa doa,
almarimu telah kuhias dengan almanak.

Datanglah Sabrina,
langit akan menyambut wangimu,
samsu akan mengeringkan airmataku,
dan cinta akan menjadi buaianmu di dunia.

Wednesday, March 22, 2006

A Confession


A sad pad was entitled
with my children's name.
The names, inward their soul,
you replenish your curse everyday.
My unpardonable sin,
plucking them from happiness,
plunding their hopefull love.
Replacing their flower with mine.

Sunday, March 12, 2006

Corruption Part I

Ini hanya sebuah perhelatan
seusai malam.
Pertiwi terbaring senyap
bersama tanda tanya yang samar.

Jiwa kita beku, mati rasa,
menggali-gali perut bumi.
Meraup keharaman, memindahkan mereka
ke kantong, lambung sendiri.